Aku Belajar Darimu

Pohon Tua, aku tak sekuat dirimu, aku begitu rapuh, aku begitu lemah. aku bisa melihat engkau tegap, engkau berdiri, engkau yang tak pernah sekalipun menundukkan tubuh perkasamu itu. batang-batangmu seakan menentang sang langit. kau menunjuk-nunjuk awan itu, berusaha meraihnya, untuk bisa merasakan kelembutannya.

Wahai pohon tua, tolong ajari aku untuk bisa menjadi sepertimu, engkau kuat, engkau perkasa, tapi tak secuilpun daunmu sia-sia di atas sana. kau dan daun-daunmu itu menyebar, memberi keredupan, memberi kesejukan, dan memberi kehidupan untuk aku dan semua makhluk yang ada di sekitarmu, betapa aku sangat mengagumimu wahai pohon.

Taukah kau, sekarang aku sedang sakit. aku sama sepertimu. tapi engkau tetap jauh lebih kuat dari pada aku. aku tau kau sakit karena benalu-benalu itu. tapi engkau selalu sabar, engkau selalu tersenyum. tak pernah sekalipun engkau tertunduk lemah karena sakitmu itu. bahkan engkau tak pernah tega melepaskan benalu-benalu itu dari tubuh tuamu. engkau tak pernah membiarkan benalu-benau itu mati sia-sia. betapa kuatnya engkau, wahai pohon...

aku tak bisa menjadi sepertimu. andai aku bisa, ingin rasanya aku berilmu padamu. aku juga sakit, tetapi aku tak sekuat engkau. aku mengeluh tapi kau tersenyum. aku tertunduk tapi kau tetap tegap. ingin rasanya aku bertanya padamu, jika sakit yang kurasakan ini juga kau rasakan, apa yang akan kau lakukan?

aku tau pertanyaanku itu sia-sia, kau sudah begitu tua, sudah lama engkau hidup di dunia ini. tubuhmu bahkan tak terjangkau oleh tanganku, kuitmu sudah begitu kasar, engkau pun berlumut dimana-mana. aku sadari, pastilah engkau menganggapku sepele, dan tak sekuat dirimu. tapi ilmu yang kuambil darimu sangatlah besar, wahai pohon tua...
sekarangpun engkau masih diam, tegak dan mengacuhkan aku. tapi sekarang aku sudah bisa tersenyum kembali. terima kasih pohon tua, terima kasih...


0 komentar:

Posting Komentar