Harap dan Cita-citaku

Cita-cita. Suatu keinginan di dalam hati untuk mencapai atau meraih sesuatu yang sangat diingin dan diimpikan atau sebagian orang bilang sebagai impian. Walau kita tidak tau akan masa depan kita, tapi suatu keinginan ini sangat ingin diwujudkan apapun yang terjadi. Dan setelah semua usaha yang kita lakukan, Tuhanlah yang akan berkehendak. Jadikah kita seperti apa yang kita inginkan, atau menjadi seseorang yang lebih baik. Ingat, keinginan tak selalu berbanding lurus dengan kenyataan. Jadi tergantung usaha, do’a dan ketawakkalan kita pada Tuhan.

Di dunia ini banyak sekali yang ingin aku wujudkan. Entah jadi orang apa aku besok, terserah Tuhan. Tetapi di dalam diri ini ada suatu dorongan untuk ingin menguasai sesuatu. Untuk menjadi ahli, untuk menjadi pandai, dan untuk menjadi bisa. Dan ingat, tak ada yang tak mungkin di dunia ini. Pepatah lama mengatakan ada kemauan pasti ada jalan.

Sangat kusadari bahwa hidup ini singkat, jadi buat apa hidup di dunia tanpa ilmu,tanpa keinginan. Dengan mengingat bahwa hidup itu singkat aku jadi lebih bersemangat. Walau ku tau waktuku sangat terbatas, tapi itu tak membatasiku untuk selalu ingin menguasai sesuatu, dengan semangat itu.

Yang pertama aku ingin menuntaskan sekolahku dan mendapat pekerjaan yang mapan walau aku belum tau ingin jadi apa nantinya. Ini juga kerena cita-cita orang tua. Dan aku selau berusaha giat belajar, berusaha aktif, mengerjakan semua tugas, PR sekolah walau kadang kesulitan dan tak kukerjakan. Bagiku yang pengting tuntaskan sekolah dengan baik, mendapat banyak ilmu yang bermanfaat. Mengamalkannya dengan bekerja.

Yang kedua menjadi pemain bola yang handal. Dari dulu aku suka olah raga, apalagi sepak bola atau futsal. Walau jujur aku tidak begitu suka menonton. Aku lebih suka yang nyata. Yang satu ini sulit aku wujudkan karena banyak hal yang belum aku mengerti tentang bermain bola. Terlebih ayahku tidak terlalu suka, dianggapnya terlalu sulit lebih menjanjikan voli. Karena itu bola sepak mungkin cuma akan menjadi hobiku saja.

Ketiga aku ingin menjadi pemain voli dengan lompatan tertinggi. Dulu pernah aku ceritakan tentang hobi paksaan ku ini. Posturku lebih menjanjikan di olah raga voli. Aku tau sebenarnya ayahku ingin aku mempunyai ketrampilan, untuk berjaga-jaga jika kelak aku tak terlalu beruntung. Oleh karena itu aku selalu berolah raga agar aku bisa bertambah tinggi. Melatih kekuatan kakiku untuk melompat. Walau aku belum begitu terampil, tapi aku selalu berlatih, berusaha untuk bisa.

Keempat aku ingin bisa menguasai salah satu dari alat musik. Bahkan sebenarnya aku ingin sekali bisa memainkan boila. Menurutku biola adalah alat musik yangmebutuhkan keterampilan tangan yang tinggi dan digabungkan dengan perasaan. Aku menilai begitu karena keindahan suara menyayat hati yang dilantunkan oleh biola. Tak cuma itu, aku juga ingin melatih vokalku, karena ku tau suaraku parah sekali,

Aku selalu berusaha menulis, walau seperti apapun tulisanku aku selalu tetap berusaha menulis. Aku selalu mencoba mencerna apa yang dikatakan oleh guruku.. walau sulit tapi terus ku coba. Dan itulah yang terakhir. Aku ingin menguasai ilmu menulis. Aku ingin menjadi seorang penulis, karena dengan tulisan aku bisa mengekspresikan suasana hatiku. Semua kegalauan yang ada dalam hati sering kali ku tulis, aku merasa melepaskan beban lewat tulisan. Dan aku selalu merasa kenangan tak harus terhapus oleh waktu dan dengan menulis itulah kenangan masa lalu tak kan pernah hilang. Dan yang pernah aku pelajari tulisan bisa mengubah cara berfikir orang atau kita bisa mengartikannya mempengaruhi orang.


0 komentar:

Posting Komentar